Puasa di Perantauan itu Ternyata Lebih Sulit dari yang Dibayangkan
Bulan suci Ramadan jadi bulan yang paling ditunggukan umat Islam. Judi Slot Terbaik salah satunya pengikut agama Islam, saya rasakan hal sama. Rasa berbahagia demikian melimpah, apa lagi pada tahun ini saya jalani beribadah puasa di tanah rantau. Awalannya saya benar-benar suka sebab bisa tahu rasanya puasa jauh dari rumah hingga kemudian saya demikian teraniaya dan rasakan home sick yang paling kuat.
Dari kecil sampai lulus kuliah, saya Judi Slot Terbaik tidak pernah jauh dari rumah. Lebih kurang 20 tahun saya selalu berpuasa di dalam rumah, dekat sama semua bagian keluarga. Sejauh hidup, saya tidak berasa kesusahan saat berpuasa karena makanan untuk makan sahur dan buka selalu disiapkan oleh ibu. Judi Slot Terbaik singkat saya tinggal buka mulut saat sahur dan meredam lapar sampai waktu membuka datang. Semua keringanan itu pupus saat itu juga saat saya bekerja di luar kota dan jauh dari keluarga. Yakin tidak yakin, rupanya berpuasa di tanah rantau itu susah!
Ada banyak hal yang buat puasa di tanah rantau itu susah sekali. Hal yang paling berasa ialah sulitnya makan sahur. Saat tinggal di dalam rumah, umumnya saya dibangunkan oleh orangtua dan tinggal melahap makanan yang telah dipersiapkan. Dahulu saya tidak pernah menghargakan ini. Argumennya, mempersiapkan dan menggugah sahur itu mudah. Apa lagi, mengolah memang telah jadi pekerjaan seorang ibu, iya kan?
Berlainan hal dengan saat saya sahur di tanah rantau. Sahur pertama pada bulan Ramadan ialah yang paling sulit. Apa lagi saya terlatih untuk tidur terlarut dan susah bangun walau telah memasangkan sirene. Untuk menyiasatinya saya kerap bergadang dan tidak tidur sampai sesudah sahur. Judi Slot Terbaik ini efisien, tetapi lama-lama saya berasa tidak fit saat melakukan aktivitas pada siang hari. Berbicara masalah makanan, jika umumnya sesudah bangun saya telah langsung bisa makan, di kost saya harus mengolah atau minimum beli ke warung makan atau burjo. Rasanya benar-benar bersedih, apa lagi makanan di burjo itu template dan tidak ada macamnya. Menjemukan. Telah bangunnya sulit, makanan sahurnya kurang buat hasrat. Rasanya ingin nangis!~
Tinggal sendiri di tanah rantau punyai segi positif dan negatifnya. Judi Slot Terbaik satunya karunia untuk mereka yang jauh dari orangtua ialah kebebasan. Saat jauh dari orangtua, kamu dapat lakukan beberapa hal tanpa yang larang! Segala hal yang awalnya tidak dapat kamu kerjakan, memungkinkan kamu kerjakan saat tidak ada orang yang melarang. Pikirkan, bagaimana jadi orang yang terkekang jika bisa kebebasan sebesar ini?
Walau demikian, kebebasan ini sebetulnya harus dibayarkan mahal, apa lagi saat bulan puasa. Judi Slot Terbaik berpuasa di dalam rumah, sedapat mungkin kita meredam lapar dan bujukan untuk menggagalkan puasa pada siang hari karena malu ke orang tua, apa lagi cukup usia. Tetapi saat jauh dari rumah, kamu dapat menggagalkan puasa kapan pun tanpa yang mengetahui atau geram. Kamu bisa jadi tidak berpuasa satu bulan penuh dan masih tetap akui berpuasa. Nach, bujukan besar berikut yang membuat puasa di tanah rantau itu lebih susah. Kadang makin besar kebebasan yang saya alami, makin berat tanggung jawab yang perlu dipikul. Jujur saja, saya sempat juga gagal seringkali karena ini. Untung saya cepat sadar. Pikirkan jika saya nyaman tidak berpuasa karena tidak ada yang mengingati? Dapat bablas satu bulan penuh~
Permasalahan berpuasa di tanah rantau tidak hanya sahur dan meredam bujukan untuk buka. Di saat berbuka puasa ada juga yang buat bersedih. Sebagai perantau yang tidak dapat masak, saya umumnya langsung buka sama air putih atau teh manis dan langsung makan berat. Rutinitas baru ini berlainan dengan saat saya membuka di dalam rumah. Ibu umumnya membuat bermacam gorengan dan takjil seperti tahu goreng, bakwan, martabak, kolak, es buah sampai es blewah. Camilan itu dapat membuat perut sedikit kenyang supaya ada energi untuk pergi tarawih.
